Revolusi Rusia adalah salah satu peristiwa paling penting dan transformatif dalam sejarah abad ke-20. Revolusi ini tidak hanya mengubah lanskap politik Rusia, tetapi juga berdampak besar pada dinamika global, ideologi, dan gerakan revolusioner di seluruh dunia. Jadi, kapan sebenarnya Revolusi Rusia terjadi? Mari kita selami lebih dalam untuk memahami kronologi dan signifikansi peristiwa bersejarah ini.

    Tahun Terjadinya Revolusi Rusia

    Revolusi Rusia tidak terjadi dalam satu hari, melainkan serangkaian peristiwa yang berlangsung selama beberapa tahun. Namun, secara umum, kita dapat mengidentifikasi dua fase utama dalam revolusi ini:

    1. Revolusi Februari (Maret dalam kalender Gregorian): 1917
    2. Revolusi Oktober (November dalam kalender Gregorian): 1917

    Kedua revolusi ini, meskipun terjadi pada tahun yang sama, memiliki karakteristik, tujuan, dan hasil yang berbeda. Mari kita bahas masing-masing secara lebih rinci.

    Revolusi Februari 1917

    Revolusi Februari, yang terjadi pada bulan Maret 1917 menurut kalender Gregorian, adalah awal dari keruntuhan kekaisaran Rusia. Revolusi ini dipicu oleh kombinasi faktor-faktor yang kompleks, termasuk:

    • Ketidakpuasan terhadap rezim Tsar: Tsar Nicholas II memerintah secara otokratis dan tidak efektif. Korupsi, birokrasi yang lamban, dan kurangnya representasi politik menyebabkan ketidakpuasan yang meluas di kalangan rakyat.
    • Kondisi ekonomi yang buruk: Perang Dunia I memberikan tekanan yang sangat besar pada ekonomi Rusia. Inflasi meroket, kekurangan pangan terjadi di kota-kota besar, dan kondisi kerja sangat buruk. Hal ini menyebabkan pemogokan dan demonstrasi yang semakin sering terjadi.
    • Kekalahan militer dalam Perang Dunia I: Rusia mengalami serangkaian kekalahan memalukan dalam Perang Dunia I. Jutaan tentara tewas atau terluka, dan semangat juang rakyat merosot tajam. Kekalahan ini juga mengungkap ketidakmampuan dan korupsi dalam pemerintahan militer.
    • Pengaruh Grigori Rasputin: Kehadiran dan pengaruh Rasputin di istana kekaisaran semakin memperburuk citra Tsar Nicholas II. Rasputin, seorang mistikus yang kontroversial, memiliki pengaruh besar terhadap keluarga kerajaan, dan banyak orang percaya bahwa ia bertanggung jawab atas banyak kebijakan yang buruk.

    Revolusi dimulai dengan demonstrasi dan pemogokan di Petrograd (sekarang St. Petersburg). Para pekerja dan tentara turun ke jalan menuntut roti, perdamaian, dan kebebasan. Demonstrasi ini dengan cepat berubah menjadi pemberontakan massal. Tsar Nicholas II, yang berada di markas militer, kehilangan kendali atas situasi. Para jenderal dan politisi terkemuka mendesaknya untuk turun takhta.

    Pada tanggal 15 Maret 1917, Tsar Nicholas II turun takhta. Kekaisaran Rusia berakhir, dan pemerintahan sementara dibentuk. Pemerintahan sementara ini terdiri dari politisi liberal dan moderat yang bertujuan untuk membentuk republik parlementer. Namun, pemerintahan sementara menghadapi banyak tantangan, termasuk:

    • Melanjutkan Perang Dunia I: Pemerintahan sementara memutuskan untuk melanjutkan perang, yang tidak populer di kalangan rakyat. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan yang berkelanjutan dan memberikan peluang bagi kelompok-kelompok radikal untuk mendapatkan dukungan.
    • Tidak menyelesaikan masalah agraria: Pemerintahan sementara gagal menyelesaikan masalah agraria, yaitu tuntutan petani untuk mendapatkan tanah. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan di pedesaan dan memperburuk krisis ekonomi.
    • Munculnya Soviet: Selain pemerintahan sementara, muncul juga Soviet, yaitu dewan-dewan pekerja dan tentara yang dibentuk di seluruh Rusia. Soviet memiliki pengaruh yang besar di kalangan rakyat dan seringkali menentang kebijakan pemerintahan sementara.

    Revolusi Oktober 1917

    Revolusi Oktober, yang terjadi pada bulan November 1917 menurut kalender Gregorian, adalah kudeta yang dilakukan oleh Partai Bolshevik, sebuah kelompok revolusioner komunis yang dipimpin oleh Vladimir Lenin. Bolshevik memanfaatkan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan sementara dan menjanjikan perdamaian, roti, dan tanah.

    Beberapa faktor yang menyebabkan keberhasilan Revolusi Oktober adalah:

    • Kepemimpinan Lenin: Lenin adalah seorang pemimpin yang karismatik dan strategis. Ia mampu meyakinkan para pengikutnya tentang kebenaran ideologi komunis dan mengorganisir mereka untuk merebut kekuasaan.
    • Propaganda Bolshevik: Bolshevik menggunakan propaganda yang efektif untuk menyebarkan ide-ide mereka dan mendiskreditkan pemerintahan sementara. Mereka menjanjikan solusi cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi rakyat.
    • Dukungan dari tentara dan pekerja: Bolshevik berhasil mendapatkan dukungan dari banyak tentara dan pekerja yang kecewa dengan perang dan kondisi ekonomi yang buruk.
    • Kelemahan pemerintahan sementara: Pemerintahan sementara lemah dan tidak efektif. Mereka tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Rusia dan kehilangan kepercayaan rakyat.

    Pada malam tanggal 6-7 November 1917, Bolshevik melancarkan serangan terhadap pemerintahan sementara di Petrograd. Mereka merebut gedung-gedung pemerintahan, stasiun kereta api, dan kantor pos. Pemerintahan sementara runtuh dengan cepat, dan Bolshevik mengambil alih kekuasaan.

    Setelah merebut kekuasaan, Bolshevik membentuk pemerintahan baru yang disebut Dewan Komisaris Rakyat. Lenin menjadi ketua dewan ini. Bolshevik segera mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan janji-janji mereka, termasuk:

    • Menarik diri dari Perang Dunia I: Bolshevik menandatangani perjanjian damai dengan Jerman, yang mengakhiri keterlibatan Rusia dalam perang.
    • Membagikan tanah kepada petani: Bolshevik menyita tanah dari pemilik tanah dan membagikannya kepada petani.
    • Nasionalisasi industri dan bank: Bolshevik mengambil alih kepemilikan industri dan bank dari pemilik pribadi dan menasionalisasikannya.

    Revolusi Oktober menandai awal dari era baru dalam sejarah Rusia. Bolshevik mendirikan negara Soviet, yang menjadi negara komunis pertama di dunia. Revolusi ini juga menginspirasi gerakan-gerakan revolusioner di seluruh dunia dan memicu perang saudara yang panjang dan berdarah di Rusia.

    Kesimpulan

    Jadi, untuk menjawab pertanyaan kapan Revolusi Rusia terjadi, kita dapat mengatakan bahwa revolusi ini berlangsung pada tahun 1917, dengan dua fase utama: Revolusi Februari dan Revolusi Oktober. Revolusi Februari mengakhiri kekaisaran Rusia dan membentuk pemerintahan sementara, sementara Revolusi Oktober membawa Bolshevik ke tampuk kekuasaan dan mendirikan negara Soviet. Kedua revolusi ini memiliki dampak yang mendalam dan abadi pada sejarah Rusia dan dunia.

    Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tahun terjadinya Revolusi Rusia dan signifikansinya. Revolusi Rusia adalah peristiwa kompleks yang melibatkan banyak faktor dan tokoh penting. Dengan memahami sejarah revolusi ini, kita dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang dinamika politik, sosial, dan ekonomi yang membentuk dunia kita saat ini.